Memahami siapa anak kita :
- Anak itu sesungguhnya adalah amanah bagi kita. Semua harus dipertanggung jawabkan (Mas’uliah).
- Setiap anak adalah Master piece (ciptaan agung Tuhan), bagaimanapunkondisinya . setiap anak pasti mempunyai kecerdasan dan potensinya massing-masing. Setiap anak adalah istimewa dan bisa menjadi juara.
- Sesungguhnya tidak ada anak nakal, karena setiap anak dilahirkan dengan potensi kebaikan yang berupa fitrah wahbiah ilahiah. Semua anak dilahirkan dengan potensi kebaikan (fitrah). Bila kemudian ada anak yang nakal atau tidak sukses, itu berarti pasti ada kesalahan pembinaan dan pendidikan yang dilakukan oleh orang tua, keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
- Menyedikitkan aturan dan memperbanyak amal nyata , contoh dan penteladanan.
Visi kami tentang ilmu :
- Ilmu itu Nur Allah, bersumber dari dan milik Allah. Maka tholabul ilmi, disamping dengan cara muktasab ( ikhtiyar lahiriyah), juga dengan cara ghoiru muktasab (ikhtiyar batiniyah ) dan ketakwaan.
- Tidak ada dikhotomi atau pemisahan, yang ada adalah ilmu yang bersifat fardhu ain dan bersifat fardhu kifayah.
- Ilmu itu harus manfaat dan berkah untuk kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Ilmu itu bersifat universal, bisa dicari dari manapun dan dari siapun dan tidak terbatas hanya disekolah. Kehidupan itu adalah ilmu dan baca, yang tidak boleh terhenti. Mencari ilmu harus diniati mencari ridho Allah, bukan sekedar mencari ijazah atau pekerjaan atau sukses didunia saja.
Prinsip kami dalam mendidik :
- Senantiasa memahami tentang potensi dan kecerdasan masing-masing anak dengan berbasis Multiple Intellegency.
- Semua jenis program kegiatan baik disekolah maupun dipondok, termasuk mengenai beban waktu kegiatan senantiasa kami dengan kondisi anak, baik secara fisik, waktu, fikiran dan psikologi anak.
- Setiap anak kita gali kembangkan potensi dan kecerdasan masing-masing (discovering ability) yang diharapkan akan mampu memantik dan menumbuhkan kekurangan pada bidang lainnya. Setiap anak kita berikan apresiasi atas prestasi dan perkembangan yang dicapai. Tidak boleh membandingkan prestasi satu anak dengan anak yang lain.
- Pendidikan itu harus bersifat integratif, artinya mengembangkan secara utuh semua potensi anak. Baik keilmuan bahasa, karakter dan skill (kemampuan).
- Pendidikan itu harus menyenangkan tidak boleh ada tekanan dan beban.
- Kecerdasan bukanlah angka atau ranking, tetapi kecerdasan adalah kemapuan untuk menyelesaikan masalah (himertropi)
- Hakikat kehidupan yang sesungguhnya bagi anak kita, bukanlah saat ini, akan tetapi kehidupan yang sesungguhnya dalah kehidupan mendatang. Dan pendidikanlah yang harus mempersiapkan.
- Didalam proses pendidikan yang paling utama adalah The Best Teacher dan The Best Process. Artinya;komitmen dan keikhlasan gurulah yang menentukankeberhasilan suatu pendidikan.
- Tidak boleh ada over lapping atau tumpang tindih dalam pola pembinaan disekolah maupun dipondok.
- Penggalian dan pembinaan anak dilakukan melalui manajemen waktu sholat maktubah. Berjama’ah , sholat, dan wirid.
Rekomendasi untuk orang tua, sebuah harapan dan anjuran :
- Penteladanan dan kasih sayang jauh lebih efektif katimbang dengan banyak perkataan atu hukuman.
- Memahami perkembangan anak dan momunikasi yang saling menghargai dan membangggakan , akan sangat menumbuhkan optimisme kepada anak
- Senantiasa mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Sehingga keluarga menjadi tempat yang nyaman bagi tumbuhnya karakter da potensi anak.
- usahakan keluarga kita menjadi keluarga pembelajar. Terus belajar dan membaca . biasakana anak kita melakukan hal secara konkrit yang bisa membentuk karakter anak, contoh : membersihkan rumah, perkataan yang santun, suka bershodaqoh, saling mengahrgai dan sebagainya.
- Melihat anak hebat bukan hanay dari nilai dan ranagking . tetapi harus kita lihat dari semua aspek perkembangannya. Baik aspek kepribadian dan kemampunanya untuk menyelesaikan masalah.
- Mereka dalah kader dan harus menjadi leader dizamannya nanti.
- Do’a orang tua, kesabaran dan keikhlasan serta ketangguhan dalam meghadapi segala problem anak, adalah penentu keberhasialn belajar anak. Anak dimanapun pasti ada problem yang harus dihadapi.
- Ukuran anak yang baik adalah bila anak itu telah mampu mengembangkan potensi dirinya secara utuh dan mempunyai kepatuhan terhadap aturan agama, keluarga dan masyarakat.
- Anak kita belajar bukan hanya untuk masa depan, diri dan keluarga. tapi lebih dari itu untuk masa depan agama dan bangsa.
0 comments:
Post a Comment